Saudara-2 kaum muslimin yang berbahagia,

Awas ada blog berbahaya dengan misi khusus ‘kristenisasi terselubung‘.  Blog tersebut bisa anda akses melalui blog ini pada tautan “Antar Agama”. Judul blognya nampak bersahabat “Isa dan Islam” namun bila kita surfing / browsing, akan nampak jelas usaha-usaha kristenisasi umat Islam.

Pertama, dia mengutip salah satu ayat Al Fathihah “Tunjukanlah kami jalan yang lurus.” (Al Fathihah:6)  yang maknanya umat Islam memohon kepada Alloh agar ditunjukkan jalan yang lurus.

Dengan serta merta blog tersebut menampilkan ayat tandingan “Akulah jalan ….” (Injil, Rosul Yahya, 14:6), yang seolah-olah mengajak umat Islam mengituti jalan kristiani.

Itulah, saudara-saudara umat Islam, akibat memaknai inti Al Fathihah, model sepenggal-sepenggal. Blog tersebut lupa bahwa ayat “Tunjukkanlah kami jalan yang lurus” tersebut masih ada lanjutannya, jalan yang lurus itu seperti apa, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Pertanyaan kita adalah “Siapakah orang-2 yang Engkau beri nikmat??” yaitu para Aulia, Ulama yang sudah sampai maqamat tertentu hingga pantas menjadi panutan kita.   Sesekali bukan jalan Isa bin Mayam, apalagi sekedar pengikutnya.

Lalu siapa orang-orang yang dimurkai Alloh? Ya, orang yang menyimpangkan agama, menuhankan manusia, dan lebih sesat lagi menganggap Alloh beranak sebab dalam Surah Al Ikhlas telah disebutkan dengan jelas bahwa Tuhan umat Islam itu Alloh yang tidak beranak dan tidak diperanakan, kalau Tuhan beranak, wah… keEsaannya bisa diragukan.

Maaf, kalau Nabi Isa dianggap hebat karena tidak punya ayah, sehigga pantas dianggap Tuhan (anak Tuhan), mestinya lebih hebat lagi Nabi Adam, tidak punya ayah dan tidak punya ibu… tapi tidak dianggap Tuhan… tapi justru dianggap Nabi yang menurunkan ‘dosa waris’.

Sudahlah tidak usah berdebat, yang penting kita tetap beragama Islam, tidak pempan kristenisasi bentuk apapun, apa lagi hanya sekedar menampilkan kecakapan analisis dangkal dan sepenggal-sepenggal, serta tendensius. Kami umat Islam wajib meyakini Kitab-Kitab sebelumnya…. tapi, yang asli dijamin sudah tidak ada; maka sudah sepantasnya Alloh menurunkan Al Qur’an sebagai koreksi dan penyempurna Kitab-2 sebelumnya…. Betul?

For and on be half of

Sableng Zein  //Sugeng Purwanto